Cahaya Hidayah Ban Du Hyun (Imam Abdullah Ban)

 

       Ban Du Hyun yang sekarang lebih dikenal dengan Imam Abdullah ban merupakan Mu'alaf Asli korea yang sekarang bertanggung jawab terhadap Masjid/Musholla Yang ada di kota Gimpo korea selatan termasuk MABBA. Awal Mulanya Ban Du hyun merupakan pemilik tempat kursus komputer yang sangat banyak peminatnya yang berlokasi di depan MABBA yangs sekarang menjadi Toko kasur. Suatu hari ada seorang TK Bangladesh yang ingin belajar Komputer. Beda dengan Buruh Migran Lainnya yang kerja, cari uang trs dikirim kekampung Halaman. Tapi orang bangladesh ini bener2 semangat ingin belajar  komputer meskipun harus membayar tanpa merasa sayang akan uang hasil kerja kerasnya habis.Akhirnya lama kelamaan Ban Du hyun itu salut terhadap pemuda bangladesh itu. Setelah mengenal pemuda Bangladesh itu Akhirnya les komputernya di gratisin. Lama-kelamaan menjadi teman akrab dan sering main ketempatnya orang bangladesh itu.
         Karena sering main berama orang bangladesh itu tiap waktu sholat tiba orang bangladesh itu minta ijin kebelakang terus. Akhirnya timbullah rasa penasaran dari Ban Du hyun.. Diapun menanyai orang Bangladesh itu
"kamu kenapa tiap jam sekian ijin kebelakang mulu?Ada apa?". Trs orang bangladesh itu menjawab
"oh... saya sholat. Saya Kido". Ban Du hyun melanjutkan
"kenapa Sholatnya gak disini saja?"
"Maaf saya tidak enak dengan Anda karena anda ukan muslim. Ban Du Hyun semakin penasaran dengan orang bangladesh itu.Tiaphari beliau semakin penasaran karna orang bangladesh itu terus ijin setiap waktu sholat.
"Kamu Tiap waktu sholat gak usah kemana-mana Sholat aja disini" Trs orang bangladesh itu bilang
"Maaf karna anda bukan muslim saya menghormati anda jadi saya sholat dibelakang aja". Karna penasaran sholatnya seperti apa karna waktu itu gak ada orang korea masuk Islam. Ban Du Hyun bilang
"Ya udah saya masuk Islam".
          Karna penasaran Sholatnya seperti apa. waktu itu Ban Du Hyun ikut sholat meski belum tahu apa yang dibaca. hanya ikut gerakan aja. Katanya ketika "Allahu Akbar" itu beliau bilang gak terasa nikmatnya sampai menangis seharian. AKhirnya karna ukhuwah yang dalam turunlah hidayah kepada Ban Du Hyun. Dan setelah beliu menjadi Muslim Namanya menjadi "Abdullah Ban".
          Dia gak pengin sendiri masuk Islam. dia  pengin keluarganya semua masuk islam. Untuk mengislamkan Anaknya sedikit mudah dibanding mengislamkan istrinya. Karena Istrinya seorang Aktivis Gereja. Selama 5-10 Tahun  Imam Abdullah Ban Belajar AL-Qur'an lewat komputer karena gak ada yang mengajari dan membimbingnya. Dia ngerti Tajwid dari pena dan kertas dan gak tahu namanya. Tiap hari sebelum tidur Ban Du Hyun selalu menyalakan murottal Al-Qur'an di HPnya sampai Istrinya sebel. Ketika suatu saat batre HPnya habis Istrinya gak denger Murottal itu. Terus istrinya bertanya
"mas kenapa gak mendengarkan murottal lagi?"
"batrenya habis mah"
Trs karna sering mendengarkan murottal yang sering diputar. Istrinya rindu dengan suara murottal irtu Akhirnya istrinya mengeceskan HP Imam Abdullah dan dinyalain lagi HPnya. Itulah awal mula Istrinya Ban du Hyun mulai tumbuh rasa cinta terhadap Islam. AKhirnya Istrinya masuk Islam dan berganti menjadi "Siti Aminah" sementara anaknya namanya diganti "Muhammad". Setiap hari Ban Du Hyun berkeliling ke mushola/masjid yang dibawah tanggung jawabnya memikirkan bagaimana jamaahnya. kedepannya gimana dll. Tapi beliau tidak khawatir dengan MABBA. Karna Insya Allah MABBA jamaahnya selalu banyak. Dari beliau banyak orang korea lain yang masuk islam contohnya yang sekarang bernama "Umar" dan sebagainya.

Dari Cerita nyata diatas banyak yang bisa diambil pelajaran yaitu
*********Jangan pernah takut untuk beribadah menunjukkan keislamanmu meski dinegara yang Minoritas Islam.