Bab 7 Keharusan Memelihara Diri Dan Keluarga

Tersebut dalam Firman Allah Surat Al Tahrim Ayat 6 :

YAA AYYUHAL LADZI AAMANUU QUUU ANFUSAKUM WA AHLIIKUM NAAROON

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu keluargamu dari api neraka.”


Dalam menafsirkan ayat tersebut, Ibnu Abas Ra mengatakan,

“Berikanlah pengertian kepada mereka dan didiklah mereka.” Yakni tentang syariah Islam dan akhlak-akhlak yang baik.


Tersebut dalam riwayat dijelaskan,

INNA ASYADDANNAASI ‘ADZAABAYYAU MAL QIYAA MATI MAN JAHHALA AHLAHU

“Sesungguhnya diantara manusia yang paling keras menerima siksaan kelak di hari kiamat adalah orang yang memperbodoh keluarganya, (yang sengaja membentuk keluarganya menjadi bodoh).” (Al-Hadis)


Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar Ra dari Rasulullah SAW, bahwa beliau bersabda,

“Setiap kamu sekalian adalah penggembala dan kelak akan ditanya tentang penggembalaannya. Imam adalah penggembala dan kelak dimintai tanggung jawab atas penggembalaan (kepemimpinan)nya.”


Suami adalah pemimpin keluarganya dan kelak dimintai pertanggung jawaban tentang kepemimpinan (rumah tangganya). Istri adalah pengatur di rumah suaminya, kelak akan diminta pertanggungjawaban tentang pengaturannya (di rumah suaminya). Pembantu adalah pelaksana dalam menjalankan pertanggungjawaban tentang pelaksanaannya. Anak lelaki adalah penjaga harta kekayaan orangtuanya dan kelak akan diminta pertanggungjawaban tentang penjagaannya. Jadi kalian semua adalah penggembala dan kelak kalian akan diminta pertanggungjawaban atas penggembalaannya. (Riwayat Ahmad, Bukhari, Muslim dan Abu Dawud).


Rasulullah SAW Bersabda :
“Takutlah kepada Allah, takutlah kepada Allah dalam urusan wanita, karena mereka adalah merupakan amanat bagimu. Barangsiapa tidak menyuruh istrinya menunaikan sholat dan tidak mengajarinya, berarti telah berkhianat kepada Allah dan Rasul Nya.” (Al-Hadis)


Diantara akhir kata-kata yang dipesankan oleh Rasulullah SAW yang diulang tiga kali hingga lisannya terasa sulit berkata dan sangat berat, adalah: “Peliharalah sholat, peliharalah sholat (mu) dan apa saja yang ada pada kekuasaanmu. Janganlah kamu membebani mereka dengan perkara yang mereka tidak mampu menanggungnya. Takutlah kepada Allah, takutlah kepada Allah dalam urusan istri-istrimu, sesungguhnya mereka adalah tawanan yang ada dalam kekuasaanmu. Kamu mengambil mereka dengan amanat Allah, dan kamu mengambil kehalalan farji mereka dengan firman-firman Allah.” (Al-Hadis)


Firman Allah dalam Surat Thaaha Ayat 132 :

WA MUR AHLAKA BISHOLATI

“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan sholat.”


Diriwayatkan dari Rasulullah SAW bahwa beliau bersabda,

“Tidak ada dosa yang lebih besar yang kelak di hari kiamat dibawa seseorang menghadap kepada Allah, daripada orang yang membuat keluarganya menjadi bodoh.”


Rasulullah SAW Bersabda :
“Pertama kali perkara yang dipertanggungjawabkan kepada seseorang di hari kiamat adalah keluarganya (yakni istri) dan anak-anaknya. Mereka berkata, wahai Tuhan kami, ambillah hak-hak kami (tanggung jawab) kami dari orang ini, karena sesungguhnya dia tidak mengajarkan kepada kami tentang urusan agama kami. Ia memberi makan kepada kami berupa makanan dari hasil yang haram, dan kami tidak mengetahui. Maka orang itu dihantam (disiksa) lantaran mencari barang yang haram, sehingga terkelupas dagingnya, kemudian dibawa ke neraka.” (Al-Hadis)